Powered By Blogger

Kamis, 17 April 2014

Social contagion of motivation between teacher and student : analyzing underlying process

Ø  Penulis      :
·         Remi Radel and philippe sarrazin ( University Joseph Fourier)
·         Pascal Legrain ( University Of Reims Champagne-Ardenne)
·         T.Cameron Wild ( University Of Alberta)
Ø  Abstrak
         Dalam penelitian ini penulis menguji apakah motivational orientation dapat ditularkan oleh guru kepada murid selama 2 kali kegiatan belajar mengajar, adapun mekanisme yang mendasari fenomena ini adalah sesi pendidikan fisik yang diberikan kepada siswa sekolah menengah atas. Murid-murid yang di ajar oleh guru yang dibayar menampakkan keinginan belajar yang lebih rendah dan kurang tekun, dibandingkan dengan mereka yang di ajar oleh guru yang mengajar dengan sukarela, meskipun materi yang disampaikan kepada mereka relative sama. Demikian juga level yang lebih rendah dan sikap kurang tekun juga ditampakkan oleh pembelajar yang menerima pelajaran kedua. Sebuah persamaan structural menggambarkan bahwa dalam akhir model pembelajaran membuat kesimpulan tentang bagaimana secara hakikat mereka memotivasi teman sebaya mereka. Hasil dari penelitian ini ditafsirkan dalam theory self-determination.
         Kata kunci dalam penelitian ini adalah: pengaruh social, motivasi intrinsic, teori self-determination, gaya mengajar.
Ø  Latar belakang
         Dalam berbagai sisi kehidupan perilaku adaptive di kembangkan oleh motivasi intrinsic,yang didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan dengan kepentingan mereka. Banyak lieteratur yang menunjukkan bahwa motivasi intrinsic banyak diperngarui oleh factor-faktor social. Secara spesifik, beberapa penelitian menunjukkan bahwa motivasi beberpa murid tergantung pada motivasi guru-guru mereka (Atkinson, 2000; Roth, Assor, Kanat-Maymont, & Kaplan, 2007). Atkinson menunjukkan bahwa murid-murid lebih termotivasi kepada tehnologi di kelas mereka ketika mereka diajar oleh guru yang bermotivasi tinggi bila dibandingkan dengan murid-murid yang diajar oleh guru-guru yang kurang termotivasi. Pengaruh motivsi guru terhadap murid ini mungkin bisa jadi merupakan hasil dari gaya mengajar. Pada hakikatnya guru-guru bermotivasi lebih cenderung untuk mengadopsi sebuah autonomy-supportive style. Bagaimanapun temuan ini dapat juga menggambarkan bentuk lain dari pengaruh motivasi guru. Dalam penelitian ini penulis membidik untuk secara lebih dekat meneliti tentang hubungan tentang motivasi guru dan motivasi murid.
         Dalam penelitian yang lebih spesifik menunjukkan bahwa dukungan otonomi dan perlaku guru yang dikontrol sudah scukup meskipun tidak penting dalam mempengaruhi motivasi intrinsk dalam belajar. Pada kenyataannya efek yang sama dapat dimunculkan dengan menduga motivasi guru dan gaya mengajar yang tetap. Sebagaimana contoh dalam pemberian pelajaran piano kepada orang yang beru menenalnya. Dalam IM condition seorang guru digolongkan sebagai seorang sukarelawan dan piagam apresiasi diberikan kepadanya sebelum ia memulai pelajaran. Sebaliknya dalam extrinsic motivation condition seorang guru digolongkan seorang pekerja yang digaji. Guru tersebut tidak diberitahukan atas manupulasi ini kemudian diberikan pelajaran yang standard kepada murid dalam dua kondisi tersebut. Murid-murid yang mempercayai bahwa guru mereka pada hakikatnya termotivasi ditemukan lebih menikmati dan berpengaruh positif dalam pembelajaran serta lebih tertarik untuk belajar lebih jauh dan menunjukkan aktivitas  explorasi yang lebih besar bila dibandigkan dengan murid yang memiliki keyakinan bahwa guru mereka termotivsi secara extrinsic.
Ø  Prosedur Penelitian
·      Peserta
Peserta dalam penelitian ini adalah murid-murid yang di ambil dari dua sekolah menengah atas prancis, tiga minggu sebelum hari experiment semua peserta menyelesaikan skala motivasi olahraga versi prancis guna mengidentifikasi motivasi mereka yang berhubungan dengan olahraga.
·      Prosedur Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada hari orang cacat sedunia, seluruh informasi tentang kegiatan belajar mengajar disampaikan kepada murid-murid oleh guru pendidikan jasmani mereka. Pertama, mereka diberitahukan bahwa sesi special teaching dalam pelajaran olahraga untuk orang-orang cacat akan diberikan oleh seorang guru tamau selama pelajaran pendidikan jasmani mereka, guna menumbuhkan kepedulian tentang bagaimana hidup dengan orang cacat. Beberapa murid menerima penjelasan langsung dari guru dan sebagian yang lain menerima penjelasan dari teman sebaya mereka
Ø  Hasil Penelitian
          Kesimpulan dan pengaruh social pada intrinsic motivation, Murid generasi pertama dalam kondisi sukarela menampakkan ketertarikan yang lebih besar secra signifikan, mereka menikmati dan menampakkan ketekunan sikap yan lebih besar secara signifikan. Demikian juga murid-murid yang diajar oleh generasi pertama dalam kondisi sukarela akan menampakkan gejala yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang diajar oleh generasi pertama dalam kondisi tidak sukarela.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar