1.
Dari Banyak Menjadi Satu
Bagaimanapun
juga, yang pasti ialah bahwa dulu ilmu pengetahuan memperlihatkan kesatuan
lebih jelas daripada sekarang. Maka orang mendapat kesan bahwa ilmu pengetahuan
telah berkembang dari keadaan bersatu menjadi banyak. Garis perkembangan ini
dapat mengherankan, karena rupanya langsung bertentangan dengan sumber
inspirasi yang menghasilkan ilmu pengetahuan, yaitu hasrat untuk mencari
kesatuan dalam banyak sekali gejala yang ada.
2.
Banyaknya Ilmu
Ada
banyaknya ilmu sebetulnya tidak perlu menggangu, sekurang-kurangnya tidak perlu
bahwa adanya banyak ilmu bertentangan dengan tendensi ilmu pengetahuan yang
fundamental, yaitu mencari kesatuan. Seandainya setiap ilmu khusus memetakan
sebagian realitas, maka kita hanya perlu menggabungkan peta-peta itu supaya
dapat memperoleh tinjauan yang mencakup seluruh realitas. Walaupun setiap
ilmuwan hanya mengenal salah satu peta, namun bersama-sama mereka semua
memiliki pandangan yang lengkap, namun demikian, situasi tidak semudah itu.
Spesialisasi
illmu pengetahuan biasanya tidak terjadi karena ilmuwan membatasi diri pada
suatu wilayah tertentu. Ilmu-ilmu berbeda satu sama lain, karena digunakan
metode-metode yang sangat berlainan untuk menyelidiki, melukiskan dan mengerti
realitas. Aristoteles, hal itu dirumuskan sebgai berikut : “ kita berpendapat
mempunyai pengetahuan tentang suatu hal, bila kita mengenal penyebab adanya
sesuatu dan bila lalu kita ketahui juga hal itu memang begitu karena
penyebabnya dan tidak mungkin duduk
persoalan lain.
3. Hubungan Antara Ilmu
Pengetahuan Dan Masyarakat : Dulu
dan Sekarang
Perbedaan
antara situasi ilmu pengetahuan dulu dan sekarang tentu tidak terbatas pada
kesatuan lebih besar yang menandai ilmu pengetahuan di masa lampau. Dulu ilmu
pengetahuan praktis tidak mempengaruhi hidup sehari-hari dan di anggap biasa
saja, bila ilmu pengetahuan tidak mempunyai konsekuensi dalam hidup
kemasyarakatan, karena maknanya sama sekali lain.
Ilmu
pengetahuan bertujuan mengingatkan manusia bahwa selain makhluk alamiah -
makhluk yang tersimpul dalam tata susunan alam – ia masih merupakan sesuatu
yang lain, yaitu makhluk yang mengetahui tentang dirinya dan dengan demikian
juga tentang perbedaan dengan alam. Ilmu pengetahuan bermaksud mendalami
pengertian tentang diri manusia dan alam itu, supaya rohani manusia dapat
sampai pada inti dirinya.
Kini
fungsi kemasyarakatan dari ilmu pengetahua telah berubah secara radikal.
Barangkali masih ada sisa sedikit dari fungsi aslinya harus kita selidiki lagi
nanti, tetapi yang pasti ialah bahwa ilmu pengetahuan yang sekarang ini
melayani kehidupan sehari- hari menurut segala aspeknya. Tentu saja, dapat
dikatakan juga bahwa kita sekarang ini berada dalam semacam gerak spiral, di
satu pihak kita harus menggunakan ilmu pengetahuan untuk menjamin
kebutuhan-kebutuhan kita yang paling elementer dan di pihak lain keharusan itu
sebagian disebabkan karena kita telah mempengaruhi dan mengubah keadaan hidup
kita yang natural.
4.
Apa Sebabnya Kegunaan Ilmu Pengetahuan Ditemukan
Perkembangan
ilmu pengetahuan inilah dari ilmu pengetahuan yang semata-mata rasional lewat
ilmu pengetahuan yang bersifat rasional – empiris menuju ilmu pengetahuan yang
bersifat rasional – eksperimental yang telah mengakibatkan diteukannya kegunaan
ilmu pengetahuan. Karena itu dengan sendirinya teknik juga mendapat
kemungkinan-kemungkinan dan impuls-impuls baru. Ilmu pengetahuan dan
pertama-tama ilmu alam mulai mengabdi kepada teknik dan dengan ikut serta dalam
keguanaannya. Dimensi – dimensi kehidupan sehari –hari dengan itu telah berubah
dengan cara yang tidak disangka – sangka. Ilmu pengetahuan mulai mempengaruhi segala
sector kemasyrakatan secara mendalam, sekalipun perkembangan itu semulanya
tidak di inginkan oleh ilmu pengetahuan itu sendiri.
5.
Sifat Progresif Ilmu Pengetahuan Dewasa Ini.
Ilmu
pengetahuan eksperimental tidak mempunyai lingkup penggalaman yang selalu sama.
Dalam dan dengan eksperimen, ilmu pengetahuan senantiasa mewujudkan kemungkinan
– kemungkinan baru yang terpendam dalam dank arena itu lingkup penggalamannya
diperluas terus menerus. Dengan demikian
dapat dimengerti bahwa sebelum timbulnya ilmu pengetahuan yang bersifat
eksperimental aspek progresif ilmu pengetahuan itu hampir tidak dapat dilihat.
6.
Tempat “ Prima Principa “ Dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan yang Klasik.
Menurut
pandangan Yunani dan Abad Pertengahan, Prima
Principa, prinsip-prinsip fundamental dari ilmu pengetahuan, terbuka bagi
rasio. Kebenaran prinsip – prinsip itu harus dipastikan dulu, sebelum ilmu
pengetahuan dapat dimulai. Maka itu mempraktekan ilmu pengetahuan tidak lain
dari pada menarik konsekuensi-konsekuensi logis dari prima princpa ini.
7.
Kedudukan “ Primia Principa “ yang
Telah Berubah
Ilmu
pengetahuan masih tetap mempunyai cita - cita untuk disalah satu bidang
menurunkan dalil sebanyak mungkin dari jumlah aksioma yang sekecil mungkin,
menurut aturan - aturan deduksi logis yang tela ditetapkan. Dalam situasi di
bidang ilmu alam. Hubungan dengan realitas yang dapat didalami tentu dapat
dipertahankan, sperti juga cita-cita aksiomatis.
Namun
demikian, ada perbedaan besar dengan pandangan klasik. Aksioma –aksioma teori
ilmu alam atau prima principa ( prinsip – prinsip pertama ) yang digunakan
untuk mengadakan deduksi, sekarang tidak merupakan anggapan anggapan yang sudah
tersedia bila ilmu alam mulai sebaliknya boleh dikatakan aksioma- aksioma
fundamental tidak merupakan titik tolak, melainkan tujuan ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar