Powered By Blogger

Rabu, 16 Oktober 2013

HUBUNGAN DASAR (SIFAT DASAR MANUSIA, SIFAT DASAR PESERTA DIDIDK, KONFLIK ANTARA ETIKA & ESTETIKA)

A.      Sifat Dasar Manusia
1.    Melankolis, si Sempurna
Pemikir, sensitif, romantis, teratur mempunyai rasa empati yang tinggi, tak jarang kalau ada temen yang ada masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar yang baik. selain berempati, melankolis juga romantis banget. melankolis ternyata punya bakat perfeksionis harus sempurna. orang bertipe ini cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka akan gambar, grafik dll, cukup berbakat menjadi seorang seniman entah musik atau pelukis.
2.      Plegmatis, si Pencinta Damai
Plegmatis umumnya menghindari konflik, netral, bagi mereka Perdamaian itu nomor satu. Mereka juga baik hati, pribadinya tenang rendah hati dan juga penyabar, terlihat kalem. kalau digabung sama sifat diatas, keknya kerjaan yang cocok jadi diplomat aja deh. banyak dari tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi, menyenangkan untuk diajak gaul.
3.      Sanguin, si Superstar
Sanguin tipe yang suka melucu, bercanda, dan heboh.orang dengan tipe sanguins terkenal dengan banyak omongnya, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mengusasai pembicaraan. sanguis memiliki hasrat untuk bersenang senang yang tinggi, mereka suka akan ketenaran, perhatian, kasih sayang, dan dukungan dari orang lain.negatifnya, orang tipe sanguins umumnya berfikiran pendek, sulit berkonsentrasi dan tidak teratur. mereka dapat stres jika terjebak dalam situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan karna orang sanguis takut untuk tidak populer. 
4.      Koleris, si Kuat
Orang tipe ini biasanya suka mengatur dan memerintah orang, dia nggak mau ada orang berdiam diri saja sementara dia sibuk kerja/beraktivitas. orang korelis suka akan tantangan, sang suka berpetualang, mereka juga tegas. tak heran banyak dari usahanya yang sukses karna memang sifatnya yang juga pantang menyerah dan juga pantang mengalah. sisi negatifnya, mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat karna memang sifat keproduktivitasnya yang tinggi. mereka juga gampang sekali marah, dan suka berprilaku kasar. mereka juga suka akan kontoversi dan pertengkaran, dan susah meminta maaf.

B.       Sifat Dasar Peserta Didik
Sifat dasar peserta didik tidak terlepas dari tipe kepribadian yang dimiliki, begitu banyak tipe kepribadian menurut para ilmuwan. Berikut ini adalah tipe-tpe kepibadian menurut masing-masing para ahli agar kita lebih memahami kepribadian peserta didik sehingga saat proses kegiatan belajar dan mengajar berlangsung dengan maksimal.
Ø Eysenck 1964 (dalam Buchori 1982) membagi 3 tipe kepribadian :
·       Kepribadian Ekstrovert: dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati kegembiraan, aktif bicara, impulsif, menyenangkan spontan, ramah, sering ambil bagian dalam aktivitas sosial.
·       Kepribadian Introvert: dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, mempunyai kontrol diri yang baik.
·       Kepribadian Neurosis: dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang-kadang disertai dengan simptom fisik seperti keringat, pucat, dan gugup.
Ø Mahmud 1990 (dalam Suadianto 2009) membagi menjadi 12 kepribadian :
·       Mudah menyesuaikan diri, baik hati, ramah, hangat VS dingin.
·       Bebas, cerdas, dapat dipercaya VS bodoh, tidak sungguh-sungguh, tidak kreatif.
·       Emosi stabil, realistis, gigih VS emosi mudah berubah, suka menghindar (evasive), neurotik.
·       Dominat, menonjolkan diri VS suka mengalah, menyerah.
·       Riang, tenang, mudah bergaul, banyak bicara VS mudah berkobar, tertekan, menyendiri, sedih.
·       Sensitif, simpatik, lembut hati VS keras hati, kaku, tidak emosional.
·       Berbudaya, estetik VS kasar, tidak berbudaya.
·       Berhati-hati, tahan menderita, bertanggung jawab VS emosional, tergantung, impulsif, tidak bertanggung jawab.
·       Petualang, bebas, baik hati VS hati-hati, pendiam, menarik diri.
·       Penuh energi, tekun, cepat, bersemangat VS pelamun, lamban, malas, mudah lelah.
·       Tenang, toleran VS tidak tenang, mudah tersinggung.
·       Ramah, dapat dipercaya VS curiga, bermusuhan.



C.      Etika dan Estetika
1.                            Etika
Etika dalam bahasa Yunani, etos artinya kebiasaan, habit atau custom. Maksudnya hampir tidak ada orang yang tidak memiliki kebiasaan baik atau buruk. Oleh karena itu istilah etis dan tidak etis dinilai kurang tepat. Adapun istilah yang lebih tepat adalah etika baik dan etika jahat.
Etika adalah bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku seseorang dari sudut baik dan jahat. Semua perilaku mempunyai nilai, jadi tidak benar suatu perilaku dikatakan tidak etis dan etis. Lebih tepatnya adalah perilaku beretika baik atau perilaku beretika tidak baik, sejalan dengan perkembangan penggunaan bahasa yang berlaku sekarang. Istilah etis dan tidak etis, tidak baik untuk hal yang sama. Demikian juga etis baik dan etis tidak baik. Dalam hal perilaku digunakan istilah baik dan jahat untuk etika karena perbuatan manusia yang tidak baik berarti merusak sedangkan perbuatan yang baik berarti membangun.
Ø Etika (Nilai), terdiri dari:
o  Hedodisme, sesuatu dianggap baik apabila mengandung kenikmatan, kepuasan bagi manusia.
o  Vitalisme, baik buruk ditentukan oleh ada atau tidaknya kekuatan hidup yang dikandung oleh objek yang di nilai.
o  Pragmatisme, yang baik adalah berguna dalam kehidupan praktis..
o  Utilitarianisme (Kemanfaatan), terbagi dua yaitu pribadi dan kelompok.


2.    Estetika
Estetika adalah bagian filsafat tentang nilai dan penilaian yang memandang karya manusia dari sudut indah dan jelek. Secara umum estetika disebut sebagai kajian filsafati mengenai pengindraan atau persepsi yang menimbulkan rasa senang dan nyaman pada suatu pihak, rasa tidak senang dan tidak nyaman pada pihak lainnya. Hal ini mengisyaratkan bahwa ada baiknya bagi kita untuk menghargai pepatah “De gustibus non disputdum” yang artinya meskipun tidak mutlak, tidak untuk segala hal. Tokoh paling terkenal dalam bidang ini adalah Alexander Baumgarten (1714-1762) dalam disertasinya pada 1735 yang justru dianggap awal diwacanakannya estetika.
Ø Estetika (keindahan), terdiri dari:
o  Plato (keindahan) “realitas, abadi” terdapat unsur metafisik keindahan suatu objek bukan berasal dari objek itu; keindahan itu menyertai objek itu.
o  Plotinus, Keindahan adalah pancaran akal Illahi.
o  Kant, indah itu sifat objek.
o  Aljisr, nilai berada pada objek.

D.      Kesimpulan
Dalam proses pembelajaran didunia pendidikan, selain sifat dasar yang dimiliki oleh seorang guru dalam mendidik harus memahami tipe kepribadian peserta didiknya dengan memperhatikan norma etika dan estetika dalam situasi dan kondisi yang berlaku dilingkungan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar