Prinsip
Umum Desain Penelitian Kualitatif
Data
pada penelitian kualitatif harus naturalistik. Data tidak perlu di kode,
diringkas dan di kategorikan. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengumpulan
data untuk menciptakan komprehensif artinya seminimal mungkin mengurangi data,
itupun harus hati-hati oleh sebab itu data kualitatif cenderung tebal dan sulit
untuk mengelola. Pertimbangan tersebut mengangkat validitas. Penelitian
kualitatif menantang peneliti untuk mengasumsikan tentang makna dan relevansi
konsep dan kategori. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang mengandalkan
teknik pengkodean.
Validitas
data dalam kualitatif ada beberapa cara yang pertama teknik pengumpulan data
kualitatif merupakan tantangan dan memperoleh umpan balik tentang temuan
penelitian, kedua pengumpulan data kualitatif berlangsung dalam kehidupan nyata
yang berarti bahwa studi tersebut memiliki validitas ekologi yang lebih tinggi.
Ketiga bahwa proses penelitian diteliti secara berkesinambungan dan membutuhkan
peran sendiri dalam meneliti. Penelitian kualitatif mengeksplorasi suatu
tertentu, fenomena atau pengalaman dengan sangat rinci. Kuantitatif bergantung
pada sampel yang representatif sedangkan kualitatif cenderung dengan jumlah
relatif kecil responden. Kualitatif tidak bekerja dengan perwakilan sampel.
Refleksifitas
Penelitian
kualitatif mengakui bahwa peneliti mempengaruhi bentuk proses penelitian baik
sebagai personal/pribadi dan sebagai teori/pemikir. Refleksifitas penting dalam
penelitian kualitatif karena mendorong kita untuk ke depan, merenungkan dimana
peneliti terlibat dalam sebuah penelitian dan temuan.
Etika
1.
Informed
consent. Peneliti harus memberitahukan tentang prosedur penelitian dan
memberikan persetujuan dalam penelitian sebelum pengumpulan data berlangsung
kepeada responden.
2.
No
deception. Penipuan atau kebohongan dari responden harus dihindari sama sekali.
3.
Righ
to withdraw. Peneliti harus memastikan bahwa responden merasa bebas untuk tidak
mau di teliti atau terlibat dalam penelitian tanpa takut dihukum.
4.
Debriefing.
Peneliti harus memastikan setelah pengumpulan data responden diberitahu tentang
tujuan penelitian tersebut.
5.
Confidentiality.
Peneliti harus menjaga kerahasiaan responden.
Brinkman dan
Kvale (2008), mereka berpendapat bahwa masalah etika tidak dapat diselesaikan
sekali selama tahap perencanaan penelitian. Sebaliknya dilema etika akan muncul
sepanjang proses penelitian. Para peneliti mengembangkan kemampuan untuk
merasakan, menilai dan bertindak dengan cara yang etis dan berkomitmen “ the
ability to sense, judge anda act in an ethically committed fashion” (ibid:
278). Hal ini sangat berguna dalam penelitian kualitatif karena sifatnya
terbuka dan eksplorasi. Selanjutnya wawancara mendalam dapat menyebabkan
hubungan kuasi-terapeutik antara peneliti dan partisipan.
Pertanyaan
penelitian
Pertanyaan
terbuka, artinya tidak dijawab dengan sederhana “ya” atau “tidak”. Jika
mungkin, juga penjelasan dari sebuah fenomena. Pertanyaan penelitian kualitatif
mengidentifikasi fenomena bahwa peneliti ingin menyelidiki. Salah satu hasil
penelitian kualitatif harus memahami tentang apa yang akan menjadi pertanyaan
yang tepat. Pertanyaan yang lebih luas dalam penelitian contohnya : bagaimana
siswa membuat keputusan tentang karir masa depan mereka?.
Ketika merumuskan pertanyaan penelitian
kita juga perlu berpikir tentang etika dan dimensi politik, yaitu bisa
digunakan oleg siapa (individu, organisasi di masyarakat). Jika penelitian
didanai, kita harus mempertimbangkan motif pendanaan apakah mendukung
penelitian.
Choosing
the ‘right’ method
Tidak
ada metode benar atau salah. Sebaliknya metode pengumpulan data dan analisis
dapat lebih atau kurang sesuai dengan
pertanyaan penelitian. Setelah merumuskan pertanyaan penelitian, peneliti perlu
membuat keputusan tentang cara mengumpulkan jenis data yang bisa menjawab
pertanyaan itu. Artinya memilih metode pengumpulan data. Kadang-kadang cara
yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian memerlukan penggunaan
dua atau metode penelitian lebih lanjut (desain campuran metode). Kita dapat
menggabungkan kualitatif dan metode kuantitatif dalam penelitian yang sama
untuk menjawab pertanyaan terkait. Yang penting adalah untuk memilih metode
yang mampu menghasilkan data yang akan membantu kita untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Ada berbagai teknik pengumpulan data
kualitatif yang menghasilkan cukup berbagai jenis data. Yaitu : semiterstruktur
wawancara, observasi pattisipan, buku harian dan kelompok fokus.
1.
Semi
terstruktur wawancara
Adalah metode
yang paling banyak digunakan dari pengumpulan data di penelitian kualitatif
dalam psikologi. Membutuhkan persiapan dan perencanaan yang cermat. Peneliti
perlu memikirkan siapa yang mewawancarai dan mengapa, bagaimana merekrut
peserta, gaya apa yang dugunakan dalam wawancara.wawancara semi terstruktur
memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mendengar responden berbicara tentang
aspek tertentu dari hidup atau pengalaman mereka. Dalam wawancara
semi-terstruktur penekanannya adalah pada makna. Artinya memahami apa yang
diwawancarai dan apa yang dikatakan.
Interview
agenda. Beberapa peneliti memilih untuk mengidentifikasi judul topik bukan
pertanyaan. Merumuskan empat jenis pertanyaan : deskriptif, struktural, kontras
dan evaluatif.
2.
Participant
observation
Observasi adalah
bagian dari berbagai kegiatan penelitian. Peneliti perlu menjaga keseimbangan
antara partisipasi dan observasi. Peneliti perlu memahami apa yang terjadi
namun tetap terpisah untuk dapat merefleksikan fenomena di bawah investigasi
3.
Diaries
Diaries tidak
banyak digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian psikologi.
Karena metode diary merupakan tantangan bagi peneliti dan responden. Seperti
wawancara buku harian dapat lebih atau kurang terstruktur. Artinya peserta
diminta untuk mencatat pengalaman, kegiatan dan perasaan dalam kaitanya dengan
isu atau topik tertentu
4.
Focus
groups
Kelompok fokus
hanya baru-baru muncul sebagai teknik pengumpulan data standar bagi peneliti
kualititaf. Disini peneliti mengambil peran moderator yang tugasnya adalah
untuk memperkenalkan anggota kelompok satu sama lain, kemudian memperkenalkan
fokus kelompok misalnya pertanyaan atau stimulus seperti sebuah iiklan atau
foto dan mengarahkan untuk diskusi, menanggapi isu yang diangkat oleh orang
lain, moderator juga menetapkan batas-batas tertentu dalam diskusi seperti awal
dan akhir.idealnya peserta kelompok fokus harus berinteraksi satu sama lain.
Tergantung pada pertanyaan penelitian, fokus dapat berupa : homogen, heterogen,
yang sudah ada atau baru,bersangkutan atau tidak bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar