Powered By Blogger

Selasa, 01 Oktober 2013

DESAIN PENELITIAN KUALITATIF




Prinsip Umum Desain Penelitian Kualitatif
            Data pada penelitian kualitatif harus naturalistik. Data tidak perlu di kode, diringkas dan di kategorikan. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengumpulan data untuk menciptakan komprehensif artinya seminimal mungkin mengurangi data, itupun harus hati-hati oleh sebab itu data kualitatif cenderung tebal dan sulit untuk mengelola. Pertimbangan tersebut mengangkat validitas. Penelitian kualitatif menantang peneliti untuk mengasumsikan tentang makna dan relevansi konsep dan kategori. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang mengandalkan teknik pengkodean.
            Validitas data dalam kualitatif ada beberapa cara yang pertama teknik pengumpulan data kualitatif merupakan tantangan dan memperoleh umpan balik tentang temuan penelitian, kedua pengumpulan data kualitatif berlangsung dalam kehidupan nyata yang berarti bahwa studi tersebut memiliki validitas ekologi yang lebih tinggi. Ketiga bahwa proses penelitian diteliti secara berkesinambungan dan membutuhkan peran sendiri dalam meneliti. Penelitian kualitatif mengeksplorasi suatu tertentu, fenomena atau pengalaman dengan sangat rinci. Kuantitatif bergantung pada sampel yang representatif sedangkan kualitatif cenderung dengan jumlah relatif kecil responden. Kualitatif tidak bekerja dengan perwakilan sampel.

Refleksifitas
            Penelitian kualitatif mengakui bahwa peneliti mempengaruhi bentuk proses penelitian baik sebagai personal/pribadi dan sebagai teori/pemikir. Refleksifitas penting dalam penelitian kualitatif karena mendorong kita untuk ke depan, merenungkan dimana peneliti terlibat dalam sebuah penelitian dan temuan.

Etika
            Pertimbangan etika berlaku pada kedua penelitian kualitatif dan kuantitatif. (Elmes,dll 1995).
1.      Informed consent. Peneliti harus memberitahukan tentang prosedur penelitian dan memberikan persetujuan dalam penelitian sebelum pengumpulan data berlangsung kepeada responden.
2.      No deception. Penipuan atau kebohongan dari responden harus dihindari sama sekali.
3.      Righ to withdraw. Peneliti harus memastikan bahwa responden merasa bebas untuk tidak mau di teliti atau terlibat dalam penelitian tanpa takut dihukum.
4.      Debriefing. Peneliti harus memastikan setelah pengumpulan data responden diberitahu tentang tujuan penelitian tersebut.
5.      Confidentiality. Peneliti harus menjaga kerahasiaan responden.

Brinkman dan Kvale (2008), mereka berpendapat bahwa masalah etika tidak dapat diselesaikan sekali selama tahap perencanaan penelitian. Sebaliknya dilema etika akan muncul sepanjang proses penelitian. Para peneliti mengembangkan kemampuan untuk merasakan, menilai dan bertindak dengan cara yang etis dan berkomitmen “ the ability to sense, judge anda act in an ethically committed fashion” (ibid: 278). Hal ini sangat berguna dalam penelitian kualitatif karena sifatnya terbuka dan eksplorasi. Selanjutnya wawancara mendalam dapat menyebabkan hubungan kuasi-terapeutik antara peneliti dan partisipan.

Pertanyaan penelitian
            Pertanyaan terbuka, artinya tidak dijawab dengan sederhana “ya” atau “tidak”. Jika mungkin, juga penjelasan dari sebuah fenomena. Pertanyaan penelitian kualitatif mengidentifikasi fenomena bahwa peneliti ingin menyelidiki. Salah satu hasil penelitian kualitatif harus memahami tentang apa yang akan menjadi pertanyaan yang tepat. Pertanyaan yang lebih luas dalam penelitian contohnya : bagaimana siswa membuat keputusan tentang karir masa depan mereka?.
Ketika merumuskan pertanyaan penelitian kita juga perlu berpikir tentang etika dan dimensi politik, yaitu bisa digunakan oleg siapa (individu, organisasi di masyarakat). Jika penelitian didanai, kita harus mempertimbangkan motif pendanaan apakah mendukung penelitian.

Choosing the ‘right’ method
            Tidak ada metode benar atau salah. Sebaliknya metode pengumpulan data dan analisis dapat lebih atau kurang sesuai  dengan pertanyaan penelitian. Setelah merumuskan pertanyaan penelitian, peneliti perlu membuat keputusan tentang cara mengumpulkan jenis data yang bisa menjawab pertanyaan itu. Artinya memilih metode pengumpulan data. Kadang-kadang cara yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian memerlukan penggunaan dua atau metode penelitian lebih lanjut (desain campuran metode). Kita dapat menggabungkan kualitatif dan metode kuantitatif dalam penelitian yang sama untuk menjawab pertanyaan terkait. Yang penting adalah untuk memilih metode yang mampu menghasilkan data yang akan membantu kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Ada berbagai teknik pengumpulan data kualitatif yang menghasilkan cukup berbagai jenis data. Yaitu : semiterstruktur wawancara, observasi pattisipan, buku harian dan kelompok fokus.
1.      Semi terstruktur wawancara
Adalah metode yang paling banyak digunakan dari pengumpulan data di penelitian kualitatif dalam psikologi. Membutuhkan persiapan dan perencanaan yang cermat. Peneliti perlu memikirkan siapa yang mewawancarai dan mengapa, bagaimana merekrut peserta, gaya apa yang dugunakan dalam wawancara.wawancara semi terstruktur memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mendengar responden berbicara tentang aspek tertentu dari hidup atau pengalaman mereka. Dalam wawancara semi-terstruktur penekanannya adalah pada makna. Artinya memahami apa yang diwawancarai dan apa yang dikatakan.
Interview agenda. Beberapa peneliti memilih untuk mengidentifikasi judul topik bukan pertanyaan. Merumuskan empat jenis pertanyaan : deskriptif, struktural, kontras dan evaluatif.
2.      Participant observation
Observasi adalah bagian dari berbagai kegiatan penelitian. Peneliti perlu menjaga keseimbangan antara partisipasi dan observasi. Peneliti perlu memahami apa yang terjadi namun tetap terpisah untuk dapat merefleksikan fenomena di bawah investigasi
3.      Diaries
Diaries tidak banyak digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian psikologi. Karena metode diary merupakan tantangan bagi peneliti dan responden. Seperti wawancara buku harian dapat lebih atau kurang terstruktur. Artinya peserta diminta untuk mencatat pengalaman, kegiatan dan perasaan dalam kaitanya dengan isu atau topik tertentu
4.      Focus groups
Kelompok fokus hanya baru-baru muncul sebagai teknik pengumpulan data standar bagi peneliti kualititaf. Disini peneliti mengambil peran moderator yang tugasnya adalah untuk memperkenalkan anggota kelompok satu sama lain, kemudian memperkenalkan fokus kelompok misalnya pertanyaan atau stimulus seperti sebuah iiklan atau foto dan mengarahkan untuk diskusi, menanggapi isu yang diangkat oleh orang lain, moderator juga menetapkan batas-batas tertentu dalam diskusi seperti awal dan akhir.idealnya peserta kelompok fokus harus berinteraksi satu sama lain. Tergantung pada pertanyaan penelitian, fokus dapat berupa : homogen, heterogen, yang sudah ada atau baru,bersangkutan atau tidak bersangkutan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar