Powered By Blogger

Kamis, 15 Mei 2014

KURIKULUM

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
            Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu: (1) komponen tujuan; (2) komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana dan prasarana); (4) komponen strategi dan; (5) komponen proses belajar mengajar.   Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: (1) Objective (tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation (penilaian). Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan struktur kurikulum; (3) Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), dan: (4) Evaluasi.

Fungsi Kurikulum

A. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dsdengan demikian, dinegara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka: 1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2) Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 3) kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

B. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.

C. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.

D. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.

E. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.

F. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.

Pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan juga telah berbasis sekolah. Sekolah disebut sebagai sekolah efektif karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Maju mundurnya sekolah tergantung dari faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor itulah yang disebut sebagai korelat sekolah efektif atau key determinat factors. Menurut California Center for Effective School(CCES), ada tujuh korelat sekolah efektif. Ketujuh korelat sekolah efektif tersebut, masing-masing terdiri atas empat indikator yang semuanya akan saling berpengaruh secara terpadu dalam memajukan sekolah. Dalam bentuk tabel, tujuh korelat sekolah efektif dan masing-masing empat indikatornya menurut CCES dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 3: Tujuh Korelat dan Indikator Sekolah Efektif Menurut CCES
No.
Korelat
Indikator
1
A clear andfocused mission
1
Kepala sekolah, pendidik, dan pegawai tata usaha mengetahui dan memahami misi utama sekolah mereka.
2
Pembelajaran peserta didik adalah kriteria terpenting yang digunakan dalam membuat keputusan.
3
Standar tingkat negara bagian (state) sejalan dan searah dengan kurikulum lokal yang digunakan.
4
Program instrusional sekolah memfokuskan pada upaya pencapaian indikator keberhasilan belajar peserta didik, dengan level keberhasilan tertentu, baik akademis maupun nonakademis. Indikator-indokator keberhasilan tersebut telah diidentifikasi dan disetujui oleh kepala sekolah, guru, dan pegawai tata usaha, serta semua pihak yang terkait.
2
High expectations for success
1
Para guru percaya dan mengharapkan bahwa semua siswa dapat mencapai hasil belajar. Untuk itu, para guru dapat mengkomunikasikan hal ini kepada peserta didiknya.
2
Perhatian diberikan secara adil kepada semua peserta didik, baik yang rendah maupun yang tinggi hasil belajarnya.
3
Peserta didik memahami apa yang diharapkan, dan para guru menyediakan kesempatan-kesempatan untuk peserta didik untuk memperoleh pengalaman dalam mencapai keberhasilan mereka.
4
Para guru menyediakan kesempatan-kesempatan kepada peserta didik agar meraka dapat bertanggung jawab dan juga dalam kepemimpinan.
3
Instructional leadership
1
Kepala sekolah, dengan semua jajarannya, memberikan penekanan bahwa tujuan utama sekolah adalah pembelajaran.
2
Kepala sekolah dan para guru aktif dan terlibat dengan semua kegiatan dalam sekolah. Mereka menjadi sumber, memberikan penegasan, dukungan, dan berdedikasi untuk mencapai misi sekolah.
3
Kepala sekolah dan para guru menyampaikan harapan-harapan tinggi untuk peningkatan kinerja peserta didik dan pegawai tata usaha. 
4
Kepala sekolah dan para guru berkolaborasi untuk meningkatkan program isntruksional dan memonitor kemajuan hasil belajar siswa.
4
Frequent monitoring of student progress
1
Data hasil belajar peserta didik mendorong perubahan-perubahan dalam program pembelajaran dan prosedur-prosedur sekolah.
2
Data hasil tes, distribusi nilai, dan pola-pola penerimaan siswa baru dianalisis berdasarkan ras, gender, etnis, dan status sosial-ekonomi untuk mengetahui ketidakmerataan dan untuk meyakinkan bahwa semua siswa belajar.
3
Ringkasan tentang prestasi belajar diketahui bersama oleh semua staf dan dilaporkan kepada masyarakat. Skor pada tingkat kabupaten dan sekolah dianalisis oleh semua staf untuk membuat inferensi tentang keberhasilan program dan target baru tentang upaya peningkatan sekolah.
4
Tes berpatokan norma dan/atau penilaian autentik dirancang dan/atau digunakan oleh para guru untuk menilai tingkat penguasaan siswa untuk kelas atau tujuan pembelajaran setiap mata pelajaran.
5
Opportunity to learn and student time on task
1
Waktu terbesar dialokasikan untuk proses pembelajaran dalam semua mata pelajaran.
2
Para guru mengurangi kegiatan yang kurang penting dan memfokuskan pada proses pembelajaran.
3
Para guru secara jelas mengkomunikasikan tentang maksud atau tujuan setiap pelajaran.
4
Angka keberhasilan siswa, dalam mencapai standar-standar, adalah 80 – 85% untuk memastikan pembelajaran yang produktif. Semua ini diselesaikan oleh para guru dengan melakukan monitoring kualitas pelajarannya, revisi dan remedial serta dengan penganekaragaman tugas-tugas siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama.
6
Safe and orderly environment

1
Kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi percaya, dan perilaku mereka menunjukkan bahwa konsistensi di antara semua warga sekolah adalah kunci untuk membangun satu suasana yang posititf.
2
Kepala sekolah, guru, dan staf tata usaha menerima proposisi bahwa mereka siap bertugas kapan saja dan dimana saja selama di sekolah.
3
Ada suasana yang positif bagi siswa. Tingkah laku positif, keberhasilan, usaha, dan semua atribut dari keberhasilan tersebut akan diberikan.
4
Perhatian terhadap semua peralatan interior dan administratif yang terjaga dengan baik.
7
Home/school relations
1
Orangtua siswa telah memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan-tujuan sekolah dan standar kurikulum melalui komunikasi yang teratur.
2
Orangtua siswa telah diberikan informasi tentang bagaimana cara membantu anak-anaknya belajar di rumah.
3
Orangtua siswa telah diberikan informasi secara jelas tentang kemajuan peserta didik, termasuk tes hasil belajar di tingkat negara bagian dan apakah anaknya telah mencapai standar itu atau tidak, di bawah atau di atas standar itu.
4
Rata-rata ganda (multiple means) digunakan untuk mengkomunikasikan kepada orangtua siswa, termasuk buku panduan, newsletters, catatan rumah, nomor telepon, rapat orantua dan guru, kunjungan rumah, paket belajar di rumah, dan pertemuan sekolah dan kelas.
Sumber:  Korelat sekolah efektif menurut CCES

1 komentar:

  1. CASINOS ONLINE - Get a $20 FREE Chip Bonus at Casino.com
    With an 군포 출장마사지 amazing 서산 출장마사지 Casino.com 여주 출장샵 review, you'll find all 삼척 출장샵 the information you need to know about the game selection and where to play the 경상북도 출장마사지 slots.

    BalasHapus