Powered By Blogger

Jumat, 26 September 2014

GAYA KEPEMIMPINAN



PengertianKepemimpinan
Beberapadefinisikepemimpinan yang berkembang, antara lain:
1.      Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost.,1993).
2.      Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugas yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan diartikan juga sebagai kemampuan mempengaruhi dengan berbagai strategi dan tujuan, mempengaruhi komitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama; dan kemampuan mempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara dan mengembangkan budaya organisasi (Shegdill dalam Stoner dan Freeman 1989: 459-460).
TeoriKepemimpinan
1.      The “Great Man” Theory
Kepemimpinan adalah kemampuan yang melekat pada individu. Teori ini menjelaskan bahwa pemimpin besar itu dilahirkan bukan dibentuk. Muncul sebagai heroik, mitos dan ditakdirkan karena dibutuhkan.
2.      Trait Theory
Dijelaskan bahwa kepemimpinan merupakan warisan karakteristik perilaku tertentu yang dimiliki oleh seseorang.
3.      Contingency Theory
Kepemimpinan dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu yang ada di lingkungan menentukan gayake pemimpinan seseorang. Keberhasilan pemimpin dipengaruhi oleh variabel lain sepertiga gaya kepemimpinan, kualitas pengikut dan aspek lingkungan.
4.      Situational Theory
Kepemimpinan yang berbeda-beda tergantung situasi yang berlainan. Pemimpin harus memilih tindakan yang terbaik berdasarkan situasi yang sedang dihadapi.

5.      Behavioral Theory
Teori ini percaya bahwa pemimpin besar bias dibentuk tidak selalu karena dilahirkan. Jiwa kepemimpinan bias didapatkan melalui cara pembelajaran, observasi dan pengalaman. Bergantung pada tindakan bukan kualitas mental dankondisi internal.
6.      Participative Theory
Menurut teori ini kepemimpinan yang ideal adalah kepemimpinan yang mendorong partisipasi dan kontribusi anggota kelompok. Sehingga anggota kelompok merasa  lebih memiliki dan berkomitmen pada keputusan dan tujuan organisasi.
7.      Transactional Theory
Disebut  juga teori manajemen, berfokus pada pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok karyawan. Dasar dari teori ini adalah reward and punishment.
8.      Transformational Theory
Disebut juga sebagai teori relationship yang berfokus pada pola hubungan antara pemimpin dan pengikut. Tugas pemimpin adalah memotivasi, menginspirasi, memperhatikan potensi, memiliki standar etika dan moralitas yang tinggi.
Tipe Kepemimpinan
1.      Tipe Otokratis
Bercirikan kekuasaan yang tertinggi yang mengandalkan kepada kekuasaan dan pemaksaan. Tipe ini jelas membuat bawahanhanya mengikuti segala sesuatu yang telah ditetapkan tanpa mampu untuk memberikan sebuah pendapat atau ide-ide.
2.      Tipe Laissez Faire
Tipekepemimpinaninimemberikankebebasankepadaparabawahan, tidak adanya keterlibatan pemimpin untuk mengawasi dan mengkoordinasi menyebabkan terjadinya kesenjangan. Para bawahan bebas dan tanpa ragu melakukan segala sesuatu yang mungkin bias menyebabkan suatu kekacauan.
3.      Tipe Paternalistik
Merupakan tipe dengan cara memimpin yang membuat para bawahannya terlihat seperti orang yang belum dewasa. Sehingga menyebabkan para bawahan tidak bias mengembangkan diri serta mengeluarkan ide-ide yang baru.
4.      TipeMiliteristik
Kepemimpinan yang segalasesuatunyabersifat formal.Komunikasi yang terjalinantarapemimpindanbawahanterlihatbersifatkaku.
5.      Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan yang memberikan kebebasan kepada pengikutnya untuk berperan aktif dalam kegiatan organisasi, memberikan ide dan saran. Serta ikut dalam pengambilan keputusan.
6.      Tipe Open Leadership
Sejenis dengan tipe demokratis namun dalam hal pengambilan keputusan ada ditangan pemimpin. Ini menandakan ada batasan antara bawahan dan pimpinan. Para bawahan tetap berpatisipasi aktif dalam kegiatan organisasi dan memberikan syarat dan ide baru. Tetapi pimpinanlah yang berhak untuk menyaring serta mengambil keputusan yang ada.
Dari berbagaiteori yang dijelaskan sebelumnya mengenai kepemimpinan, dapat disimpulkan bahwa criteria pemimpin yang ideal adalah sebagai berikut:
·         Visioner
Pemimpin yang baik tahu tujuan dan arah organisasi jelas sehingga tidak membingungkan pengikutnya.
·         Transformasional
Pemimpin yang baik mampu menginspirasi, memotivasi dan menjadi role model yang baik serta menjaga pola hubungan yang harmonis dengan pengikutnya.
·         Seimbang reward and punishment
Pemimpin yang baik mampu menjalankan fungsinya sebagai fungsi control dan mampu melihat potensi pengikutnya. Memberikan penghargaan dan hukuman yang sesuai untuk menjaga agar budaya organisasi terjaga dengan baik.
·         Pendengar yang baik
Pemimpin harus memiliki kecakapan untuk mendengarkan pengikutnya, sehingga saran, kritik dana spirasi pengikutnya dapat diakomodir dengan baik.
·         Pembelajar
Kemampuan pemimpin bias dibentuk melalui pengalaman yang didapatkan. Pemimpin yang pembelajar akan terus menerus memperbaiki diri dan meingkatkan kualitasnya.
·         Role Model yang baik
Pemimpin harus bias menjadi contoh yang baik bagi pengikutnya.

Studi Kasus Kepemimpinan   
Kepala sekolah di salah satu SD swasta mempunyaiti peke pemimpinan Laissez Faire. Memberikan kebebasan kepada para bawahan bahkan cenderung membiarkan bawahannya bebas tanpa pengawasan yang berarti. Fungsi control dan koordinasi tidak dijalankan, sehingga bawahan bebas dan tanpa ragu melakukan segala sesuatu.

Positif:
·         Tipe kepemimpinan semacam ini tidak akan berpengaruh negative untuk lingkungan organisasi yang bawahannya mempunyai tingkat kesadaran, kreatifitas, inisiatif dan rasa memiliki organisasi yang tinggi. Bahkan kebebasan semacam ini cenderung mendorong bawahannya untuk bebas berkarya tanpa rasa takut atau tertekan.

Negatif:
·         Karena tidak adanya control dari pemimpin, masing-masin gbawahan melakukan tugasnya dengan caranya sendiri yang berakibat pada ketidaksesuaian dengan standar organisasi bahkan cenderung menimbulkan masalah atau ancaman baru bagi organisasi.
·         Sering terjadi kebingungan di level bawah karena tidak adanya arahan terkait dengan tujuan organisasi kedepannya.
·         Rawan timbul konflik karena tidak adanya reward and punishment yang sesuai. Bawahan merasa tidak dihargai dan timbul pemikiran negative terhadap rekan kerja karena merasa diperlakukan tidak adil.
      
DaftarPustaka
Anwaruddin, Awang. (2013).Teori-TeoriKepemimpinan. Di akses pada tanggal 25 September 2014 dari http://www.slideshare.net/4W4N9/teoriteori-kepemimpinan?next_slideshow=1
Resti, Cicik.  (2013). KepemimpinanEfektif. Diakses pada tanggal 25 September 2014 dari http://www.cicikresticonsultant.com/kepemimpinan-efektif/
Sirodjudin, M. Kosim. (2013). DefinisidanTeoriKepemimpinan. Diakses pada tanggal 25 September 2014 dari. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971091-MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/DEFINISI_DAN_TEORI_KEPEMIMPINANx.pdf
Sugoro, Eta.  (2013). Definisi, Teori&Tipe-TipeKepemimpinan. Diakses pada tanggal 25 September 2014 dari http://coretaneta.blogspot.com/2013/04/definisi-teori-tipe-tipe-kepemimpinan.html
Sihotang, Lady Gresia. (2014). TeoriDasarKepemimpinan. Diakses pada tanggal 25 September 2014 darihttps://www.academia.edu/4802030/Teori_dasar_Kepemimpinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar